Oktober 16, 2025

Midchinaoysterbayny – Keistimewaan dan Kelezatan Masakan Klasik yang Tak Terlupakan

Masakan Cina memiliki sejarah panjang yang sudah berusia ribuan tahun

Buddha Jumps Over the Wall
2025-10-06 | admin3

Buddha Jumps Over the Wall: Sup Mewah dari Masakan Cina Fujian

Masakan Cina selalu dikenal dengan kekayaan rasa, teknik memasak, dan penggunaan bahan berkualitas tinggi. Salah satu hidangan paling terkenal dari provinsi Fujian adalah Buddha Jumps Over the Wall. Sup ini tidak hanya populer karena rasa yang lezat, tetapi juga karena sejarah, filosofi, dan kemewahannya. Dengan kombinasi bahan eksotis, aroma menggugah, dan teknik memasak yang rumit, Buddha Jumps Over the Wall menjadi simbol keanggunan kuliner Cina.

Asal-Usul dan Sejarah

Buddha Jumps Over the Wall, atau dalam bahasa Mandarin disebut Fotiaoqiang, berasal dari provinsi Fujian di Tiongkok. Nama unik hidangan ini berasal dari cerita legendaris bahwa aroma supnya begitu menggoda sehingga bahkan seorang biksu Buddha, yang biasanya menghindari makanan daging, rela “melompati tembok” untuk mencicipinya. Cerita ini mencerminkan reputasi sup yang kaya rasa dan aroma menggugah.

Hidangan ini muncul pada awal abad ke-20 dan awalnya disajikan di kalangan bangsawan dan keluarga kaya karena bahan-bahan yang mahal dan sulit didapat. Seiring slot bonus waktu, hidangan ini menjadi simbol kemewahan dalam masakan Cina dan sering disajikan pada acara-acara khusus, pernikahan, dan festival.

Bahan-Bahan Unggulan

Rahasia kelezatan Buddha Jumps Over the Wall terletak pada kombinasi bahan eksotis dan berkualitas tinggi. Beberapa bahan utama yang sering digunakan meliputi:

  • Shark fin (sirip hiu): Memberikan tekstur kenyal yang khas (meski saat ini banyak versi menggunakan alternatif lestari).
  • Abalone: Kerang mewah yang lembut dan gurih.
  • Sea cucumber (teripang): Tekstur kenyal dan kaya protein.
  • Jamur shiitake dan jamur liar: Memberikan aroma dan rasa umami.
  • Ayam, bebek, dan daging babi muda: Menambah rasa gurih dan kaya kaldu.
  • Jinhua ham atau ham khas Cina: Memberikan aroma yang khas dan gurih.
  • Kaldu ayam atau babi: Sebagai dasar sup yang kaya rasa.

Bahan-bahan ini dimasak bersama dalam panci tanah liat atau keramik berkualitas tinggi untuk mempertahankan aroma dan rasa alami setiap bahan.

Teknik Memasak

Memasak Buddha Jumps Over the Wall membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup lama. Teknik memasaknya biasanya meliputi:

  1. Persiapan Bahan: Semua bahan dibersihkan, dipotong, dan direndam sesuai kebutuhan. Misalnya, teripang direndam beberapa jam hingga mengembang.
  2. Kaldu Awal: Kaldu ayam, babi, atau kombinasi keduanya direbus perlahan untuk menghasilkan rasa gurih yang mendalam.
  3. Menggabungkan Bahan: Bahan-bahan daging dan seafood dimasukkan ke dalam panci tanah liat bersama bumbu seperti jahe, bawang putih, dan rempah khas Fujian.
  4. Memasak Perlahan (Slow Cooking): Sup dimasak dengan api kecil selama beberapa jam agar semua rasa menyatu. Proses lambat ini menjaga tekstur bahan tetap lembut dan aromanya tetap kuat.

Hasil akhirnya adalah sup yang kental, kaya rasa, dan aromanya sangat menggoda, sesuai dengan namanya yang legenda.

Penyajian dan Pengalaman Kuliner

Buddha Jumps Over the Wall biasanya disajikan dalam panci tanah liat kecil atau mangkuk individual, sehingga setiap porsi tetap hangat dan aromanya terasa maksimal. Sup ini dinikmati perlahan, karena setiap bahan memiliki tekstur dan rasa yang unik.

Hidangan ini juga sering dianggap sebagai simbol status dan kemewahan, sehingga cocok untuk acara spesial. Bagi wisatawan atau pecinta kuliner, mencoba Buddha Jumps Over the Wall bukan hanya sekadar makan, tetapi juga merasakan budaya dan tradisi Fujian yang kaya akan seni kuliner.

Popularitas Saat Ini

Saat ini, Buddha Jumps Over the Wall telah hadir dalam berbagai versi modern. Beberapa restoran menggunakan bahan yang lebih mudah didapat seperti jamur, ayam, dan ikan, sementara versi asli dengan abalone dan teripang tetap menjadi hidangan premium. Sup ini tetap menjadi favorit di restoran mewah, hotel bintang lima, dan acara festival kuliner Cina.

Penutup

Buddha Jumps Over the Wall bukan sekadar sup, tetapi representasi kemewahan, tradisi, dan keahlian memasak Cina. Dengan aroma menggugah, bahan eksotis, dan rasa yang kompleks, hidangan ini berhasil memikat hati banyak orang, baik lokal maupun internasional. Bagi pecinta kuliner yang ingin merasakan sensasi autentik masakan Fujian, Buddha Jumps Over the Wall adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

BACA JUGA: Lo Mein: Mie Goreng Cina yang Kaya Rasa dan Tradisi China

Share: Facebook Twitter Linkedin
Lo Mein
2025-09-28 | admin3

Lo Mein: Mie Goreng Cina yang Kaya Rasa dan Tradisi China

Lo Mein adalah salah satu hidangan mie paling populer dalam kuliner Cina yang telah dikenal luas di seluruh dunia. Nama “Lo Mein” berasal dari bahasa Kanton yang berarti “mie diaduk” atau “mie dicampur,” merujuk pada cara penyajian hidangan ini. Lo Mein dikenal karena teksturnya yang lembut, rasanya yang kaya, dan fleksibilitas dalam penggunaan bahan tambahan, sehingga cocok untuk berbagai selera dan kesempatan. Hidangan ini tidak hanya sekadar makanan sehari-hari, tetapi juga bagian dari tradisi kuliner yang mendalam di Tiongkok dan komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

Secara umum, Lo Mein dibuat dari mie gandum yang direbus hingga matang dan kemudian dicampur dengan berbagai bahan dan saus. Berbeda dengan Chow Mein yang lebih renyah karena digoreng kering, Lo Mein mempertahankan kelembutan mie dengan sedikit tumisan sehingga saus dapat menempel sempurna pada setiap helai mie. Keistimewaan ini membuat Lo Mein menjadi favorit banyak orang, karena perpaduan tekstur lembut mie dengan rasa gurih dari saus dan bahan tambahan menghadirkan sensasi makan yang memuaskan.

Salah satu ciri khas Lo Mein adalah penggunaan saus berbasis kedelai. Saus ini bisa berupa kombinasi kecap asin, minyak wijen, dan bumbu lainnya seperti bawang putih, jahe, atau saus tiram. Saus ini memberikan rasa gurih, sedikit manis, dan aroma yang khas, sehingga Lo Mein tidak hanya lezat tetapi juga harum saat disajikan. Dalam beberapa variasi modern, saus tambahan seperti sambal, cuka, atau saus hoisin juga digunakan untuk menambah kedalaman rasa sesuai selera lokal dan tren kuliner internasional.

Lo Mein sangat fleksibel dalam hal bahan tambahan. Hidangan ini bisa dicampur dengan sayuran segar seperti wortel, kubis, jamur, dan paprika, atau protein slot thailand seperti ayam, sapi, babi, udang, atau tofu untuk versi vegetarian. Fleksibilitas ini membuat Lo Mein dapat disesuaikan dengan preferensi diet dan selera masing-masing orang. Selain itu, kombinasi bahan segar dan saus gurih membuat hidangan ini seimbang dari segi rasa dan nutrisi, menjadikannya pilihan populer untuk makan siang maupun makan malam.

Sejarah Lo Mein tidak terlepas dari perkembangan kuliner Cina, khususnya di wilayah Kanton dan Guangdong. Lo Mein awalnya merupakan hidangan sederhana yang disajikan di rumah-rumah penduduk dan warung kecil sebagai makanan praktis namun lezat. Dengan migrasi penduduk Tionghoa ke berbagai belahan dunia, Lo Mein dibawa ke negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Di sana, hidangan ini sering disesuaikan dengan bahan lokal dan selera konsumen, sehingga muncul berbagai versi yang unik dan populer di restoran Cina internasional.

Di restoran tradisional Cina, Lo Mein sering disajikan dalam porsi besar, cocok untuk dibagi bersama keluarga atau teman. Momen makan bersama ini menekankan aspek sosial dari hidangan, di mana Lo Mein bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kebersamaan dan tradisi. Di beberapa festival atau perayaan Tionghoa, Lo Mein sering disajikan sebagai simbol panjang umur dan kebahagiaan, karena bentuk mie yang panjang melambangkan kehidupan yang panjang dan lancar.

Proses memasak Lo Mein juga cukup sederhana, namun membutuhkan perhatian terhadap tekstur dan keseimbangan rasa. Mie harus direbus hingga al dente, sehingga tetap lembut tapi tidak lembek. Sayuran dan protein ditumis sebentar agar tetap renyah dan segar, lalu dicampur dengan mie dan saus hingga rata. Teknik memasak ini memastikan setiap helai mie terlapisi saus dengan baik, memberikan rasa yang merata di setiap suapan. Keseimbangan antara mie, bahan tambahan, dan saus menjadi kunci agar Lo Mein terasa lezat dan autentik.

Selain versi tradisional, Lo Mein modern telah banyak mengalami inovasi. Banyak restoran dan chef kreatif menambahkan bahan seperti seafood premium, sayuran organik, atau saus fusion ala Barat untuk menarik selera pasar internasional. Versi vegetarian dan vegan juga semakin populer, menggunakan tofu, jamur, dan sayuran segar untuk menciptakan Lo Mein sehat tanpa mengurangi rasa. Fleksibilitas ini membuat Lo Mein tetap relevan dan diminati oleh berbagai kalangan.

Secara keseluruhan, Lo Mein bukan sekadar mie goreng biasa, tetapi hidangan yang kaya sejarah, tradisi, dan rasa. Dari tekstur lembut mie, saus gurih khas Cina, hingga variasi bahan yang beragam, Lo Mein menawarkan pengalaman kuliner yang memuaskan dan menyehatkan. Hidangan ini menunjukkan betapa kuliner Cina mampu menggabungkan rasa, budaya, dan kreativitas dalam satu piring. Menikmati semangkuk Lo Mein berarti tidak hanya menikmati makanan lezat, tetapi juga merasakan warisan budaya yang telah melintasi waktu dan batas geografis, menjadikannya bagian penting dari kuliner global yang dicintai banyak orang.

BACA JUGA DISINI: Makanan Kuliner Khas Turki yang Bikin Lidah Auto Jatuh Cinta

Share: Facebook Twitter Linkedin