
Menjelajahi Kuliner China di Jakarta: Surga Makanan Oriental dari Kaki Lima hingga Restoran Premium
Jakarta, sebagai kota metropolitan yang penuh dengan keberagaman budaya, juga dikenal sebagai surganya kuliner internasional. Dari berbagai pilihan yang ada, kuliner China menjadi salah satu yang paling populer dan mudah ditemukan di setiap sudut kota. Tidak hanya karena cita rasanya yang kaya dan menggugah selera, tapi juga karena pengaruh budaya Tionghoa yang sudah lama melekat dalam sejarah kuliner Indonesia.
Kini, kamu bisa menemukan berbagai makanan khas China di Jakarta, mulai dari restoran mewah di pusat kota hingga kedai sederhana di gang-gang kecil. Yuk, kita jelajahi lebih dalam kelezatan dan keunikan kuliner China yang “banyak banget” di Jakarta!
1. Dimsum – Kudapan Kecil, Rasa Besar
Siapa yang tidak kenal dim sum? Hidangan slot gacor hari ini khas Kanton ini menjadi favorit banyak orang di Jakarta. Biasanya disajikan dalam kukusan bambu kecil, dim sum berisi udang, ayam, atau daging sapi dengan kulit tipis yang lembut.
Beberapa tempat terkenal di Jakarta yang wajib kamu coba antara lain:
- Haka Dimsum (Kelapa Gading & BSD): buka 24 jam, selalu ramai pengunjung.
- Ling Ling Jakarta (Senopati): menawarkan dim sum premium dengan suasana elegan.
- Imperial Lamian & Dimsum Inc.: pilihan populer untuk brunch bergaya oriental.
Kelezatan dim sum di Jakarta begitu beragam — dari versi halal, non-halal, hingga kreasi modern dengan keju dan truffle!
2. Bakmi – Simbol Cinta Makan Warga Jakarta
Bakmi bisa dibilang adalah makanan China paling populer di Jakarta. Setiap wilayah punya versi bakminya sendiri.
- Bakmi GM menjadi ikon legendaris yang sudah puluhan tahun setia di hati masyarakat.
- Di Glodok, kamu bisa menemukan Bakmi Aboen, Bakmi Amien, atau Bakmi Karet Krekot, yang terkenal dengan mie kenyal dan topping melimpah.
- Sementara di daerah Sunter dan PIK, banyak kedai bakmi modern dengan sentuhan kontemporer seperti Bakmi Tiong Sim atau Bakmi Aloi.
Setiap suapan bakmi menyajikan kelezatan sederhana yang tidak pernah gagal membuat rindu.
3. Chinese Hot Pot – Sensasi Makan Bersama yang Seru
Hot pot atau steamboat menjadi tren besar dalam beberapa tahun terakhir di Jakarta. Konsepnya sederhana tapi menyenangkan: kamu memilih bahan mentah (daging, sayur, seafood), lalu merebusnya sendiri di kuah panas di atas meja.
Beberapa restoran hot pot paling hits di Jakarta antara lain:
- Haidilao Hot Pot (Senayan City, Gandaria City) – restoran asal China yang terkenal dengan pelayanan terbaik dan mie “tarian” ikoniknya.
- Chong Qing Liuyishou Hot Pot (PIK) – terkenal dengan kuah mala pedas khas Sichuan.
- Xiao La Guo (Pluit) – pilihan populer dengan rasa autentik dan harga bersahabat.
Hot pot bukan sekadar makan — tapi juga pengalaman sosial yang menghangatkan suasana bersama teman dan keluarga.
4. Chinese Fusion – Perpaduan Tradisional dan Modern
Jakarta juga menjadi rumah bagi banyak restoran fusion China, yang menggabungkan cita rasa oriental klasik dengan sentuhan modern.
Contohnya:
- Hakkasan Jakarta (Alila SCBD) – menghadirkan menu mewah seperti crispy duck salad dan dim sum premium dengan pemandangan kota yang spektakuler.
- Shanghai Blue 1920 (Menteng) – menawarkan nuansa nostalgia dengan hidangan klasik Tionghoa-Peranakan.
- Bamboo Dim Sum Bar (PIK Avenue) – tempat nongkrong kekinian dengan konsep bar oriental yang unik.
Kuliner jenis ini menunjukkan bahwa cita rasa Tionghoa bisa berkembang dan menyesuaikan zaman, tanpa kehilangan keasliannya.
5. Glodok – Pusat Kuliner China Tertua di Jakarta
Kalau bicara kuliner China di Jakarta, Glodok tidak boleh dilewatkan. Dikenal sebagai Chinatown-nya Jakarta, kawasan ini dipenuhi aroma masakan khas Tionghoa sejak pagi hari.
Kamu bisa menemukan:
- Kwetiau Sapi Mangga Besar 78,
- Gado-gado Direksi,
- Rujak Shanghai Encim,
- hingga berbagai jajanan pasar khas Imlek seperti kue keranjang dan onde-onde.
Setiap sudut Glodok seperti membawa kamu ke suasana kuliner China asli yang berpadu dengan sentuhan lokal Betawi dan Indonesia.
6. Dessert & Minuman Khas China – Manis yang Menyegarkan
Selain makanan berat, kuliner China juga punya banyak dessert populer di Jakarta. Misalnya:
- Bubble tea (boba drink) dari brand seperti Xing Fu Tang dan Tiger Sugar,
- Grass jelly dan tofu pudding,
- hingga mango sago dessert yang lembut dan segar.
Banyak kafe di Jakarta kini mengusung tema Chinese dessert modern, menjadikannya bagian dari gaya hidup anak muda ibu kota.
Kesimpulan
Baca Juga: Buddha Jumps Over the Wall: Sup Mewah dari Masakan Cina Fujian
Tidak bisa dipungkiri, kuliner China telah menjadi bagian penting dari kehidupan kuliner di Jakarta. Dari bakmi hingga hot pot, dari kedai kecil hingga restoran mewah, semuanya menawarkan pengalaman kuliner yang beragam dan menggoda.
Bagi para pecinta makanan oriental, Jakarta adalah destinasi terbaik untuk menikmati cita rasa Tionghoa tanpa harus terbang ke Beijing atau Shanghai. Jadi, kalau kamu mencari pengalaman makan yang unik, autentik, dan penuh rasa — mulailah dari kuliner China di Jakarta. Dijamin, lidahmu akan jatuh cinta pada setiap suapan!

Buddha Jumps Over the Wall: Sup Mewah dari Masakan Cina Fujian
Masakan Cina selalu dikenal dengan kekayaan rasa, teknik memasak, dan penggunaan bahan berkualitas tinggi. Salah satu hidangan paling terkenal dari provinsi Fujian adalah Buddha Jumps Over the Wall. Sup ini tidak hanya populer karena rasa yang lezat, tetapi juga karena sejarah, filosofi, dan kemewahannya. Dengan kombinasi bahan eksotis, aroma menggugah, dan teknik memasak yang rumit, Buddha Jumps Over the Wall menjadi simbol keanggunan kuliner Cina.
Asal-Usul dan Sejarah
Buddha Jumps Over the Wall, atau dalam bahasa Mandarin disebut Fotiaoqiang, berasal dari provinsi Fujian di Tiongkok. Nama unik hidangan ini berasal dari cerita legendaris bahwa aroma supnya begitu menggoda sehingga bahkan seorang biksu Buddha, yang biasanya menghindari makanan daging, rela “melompati tembok” untuk mencicipinya. Cerita ini mencerminkan reputasi sup yang kaya rasa dan aroma menggugah.
Hidangan ini muncul pada awal abad ke-20 dan awalnya disajikan di kalangan bangsawan dan keluarga kaya karena bahan-bahan yang mahal dan sulit didapat. Seiring slot bonus waktu, hidangan ini menjadi simbol kemewahan dalam masakan Cina dan sering disajikan pada acara-acara khusus, pernikahan, dan festival.
Bahan-Bahan Unggulan
Rahasia kelezatan Buddha Jumps Over the Wall terletak pada kombinasi bahan eksotis dan berkualitas tinggi. Beberapa bahan utama yang sering digunakan meliputi:
- Shark fin (sirip hiu): Memberikan tekstur kenyal yang khas (meski saat ini banyak versi menggunakan alternatif lestari).
- Abalone: Kerang mewah yang lembut dan gurih.
- Sea cucumber (teripang): Tekstur kenyal dan kaya protein.
- Jamur shiitake dan jamur liar: Memberikan aroma dan rasa umami.
- Ayam, bebek, dan daging babi muda: Menambah rasa gurih dan kaya kaldu.
- Jinhua ham atau ham khas Cina: Memberikan aroma yang khas dan gurih.
- Kaldu ayam atau babi: Sebagai dasar sup yang kaya rasa.
Bahan-bahan ini dimasak bersama dalam panci tanah liat atau keramik berkualitas tinggi untuk mempertahankan aroma dan rasa alami setiap bahan.
Teknik Memasak
Memasak Buddha Jumps Over the Wall membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup lama. Teknik memasaknya biasanya meliputi:
- Persiapan Bahan: Semua bahan dibersihkan, dipotong, dan direndam sesuai kebutuhan. Misalnya, teripang direndam beberapa jam hingga mengembang.
- Kaldu Awal: Kaldu ayam, babi, atau kombinasi keduanya direbus perlahan untuk menghasilkan rasa gurih yang mendalam.
- Menggabungkan Bahan: Bahan-bahan daging dan seafood dimasukkan ke dalam panci tanah liat bersama bumbu seperti jahe, bawang putih, dan rempah khas Fujian.
- Memasak Perlahan (Slow Cooking): Sup dimasak dengan api kecil selama beberapa jam agar semua rasa menyatu. Proses lambat ini menjaga tekstur bahan tetap lembut dan aromanya tetap kuat.
Hasil akhirnya adalah sup yang kental, kaya rasa, dan aromanya sangat menggoda, sesuai dengan namanya yang legenda.
Penyajian dan Pengalaman Kuliner
Buddha Jumps Over the Wall biasanya disajikan dalam panci tanah liat kecil atau mangkuk individual, sehingga setiap porsi tetap hangat dan aromanya terasa maksimal. Sup ini dinikmati perlahan, karena setiap bahan memiliki tekstur dan rasa yang unik.
Hidangan ini juga sering dianggap sebagai simbol status dan kemewahan, sehingga cocok untuk acara spesial. Bagi wisatawan atau pecinta kuliner, mencoba Buddha Jumps Over the Wall bukan hanya sekadar makan, tetapi juga merasakan budaya dan tradisi Fujian yang kaya akan seni kuliner.
Popularitas Saat Ini
Saat ini, Buddha Jumps Over the Wall telah hadir dalam berbagai versi modern. Beberapa restoran menggunakan bahan yang lebih mudah didapat seperti jamur, ayam, dan ikan, sementara versi asli dengan abalone dan teripang tetap menjadi hidangan premium. Sup ini tetap menjadi favorit di restoran mewah, hotel bintang lima, dan acara festival kuliner Cina.
Penutup
Buddha Jumps Over the Wall bukan sekadar sup, tetapi representasi kemewahan, tradisi, dan keahlian memasak Cina. Dengan aroma menggugah, bahan eksotis, dan rasa yang kompleks, hidangan ini berhasil memikat hati banyak orang, baik lokal maupun internasional. Bagi pecinta kuliner yang ingin merasakan sensasi autentik masakan Fujian, Buddha Jumps Over the Wall adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
BACA JUGA: Lo Mein: Mie Goreng Cina yang Kaya Rasa dan Tradisi China